Last Updated on 2021/11/04
Kota Yame terletak di bagian barat daya Provinsi Fukuoka, dengan sejarah 400 tahun membuat “TESUKI WASHI” (kertas tradisional Jepang) dan “ISHI DOUROU” (lentera batu), “BUTSUDAN” (altar untuk berdoa di rumah), serta berbagai kerajinan tradisional seperti “CHOUCHIN” (lentera kertas).
Ada hal yang sangat tidak biasa, jumlah pengrajin budaya tradisional di daerah manapun tidak sebanyak di kota ini. Selain itu, Nihon Cha (Teh Jepang) dan Nihon Shu (Sake Jepang) dikenal berkat ke jernihan air sungai “YABE”, YAME adalah kota untuk merasakan perjalanan budaya Jepang yang lebih dari cukup.
YAME adalah tempat memproduksi teh berkualitas terbaik nomer 1 di Jepang
Ini adalah pemandangan Kebun Teh Pusat Yame dari atas bukit. Pemandangannya spektakuler, dengan ladang teh hijau yang terhampar tanpa henti.
Sebelum menyebarnya perkebunan teh salah satu sisinya yang ada hanyalah perasaan terkesan saja, kapanpun juga ingin pergi melihat pemandangan itu.
Waktu yang disarankan untuk mendapatkan hasil dengan wangi yang harum dan warna hijau yang indah untuk pemetikan teh pertama dan teh kedua adalah bulan April – bulan Juni.
Kota Yame telah dikenal secara nasional sebagai penghasil teh Jepang. Terutama produksi teh nomer 1 Jepang “Gyokuro” sangat membanggakan Jepang.
Pemula KONOMI / Taman KONOMI
Toko spesial pembuat teh Jepang ini didirikan pada tahun 1704, suasana toko ini di buat dengan nuansa Jepang yang sangat nyaman. Teh Yame mempunyai kekhususan rasa teh yang pekat dan manis, jangan dilewatkan anda harus mencobanya. Disamping toko ada galeri yang dahulunya tempat itu di gunakan untuk memeriksa kualitas teh baru.
Candi SHOUFUKUJI di FUKUOKA adalah tempat lahirnya teh Jepang.
https://lovesomejourney.com/shofukuji/
Cafe teh Jepang “SEISUIAN”
Daerah Yame Hoshino terkenal sebagai penghasil teh mewah Jepang “Gyokuro” oleh karenanya Ayo, sebaiknya kita minum Gyokuro!
Pemilik café “SEISUIAN” sangat ahli tentang teh Jepang, di sini tempat terdapatnya air terbaik, anda bisa menikmati teh Jepang dengan suasana yang fashionable serta nyaman sambil menikmati beberapa makananan kecil Jepang.
Bisa merasakan Gyokuro asli yang dipertunjukan langsung (dibagi 3 – 4 kali minum), ini bisa menjadi hal yang menyenangkan.
“WASHI” kertas Jepang
Washi (kertas Jepang) yang merupakan teknologi pembuatan kertas Jepang dengan tangan telah terdaftar di UNESCO sebagai warisan budaya non benda. Di kota Yame pun, teknologi pembuatan kertas Jepang ini sudah dilakukan lebih dari 400 tahun yang lalu disepanjang sungai Yabe.
“MATSUO WASHI KOUBOU” (Lokakarya Kertas Jepang Matsuo) adalah lokakarya yang membanggakan Yame lebih dari 100 tahun sejarahnya mewakili pembuatan kertas Jepang. Mr. Matsuo adalah pengrajin Washi (kertas Jepang) berasal dari keluarga yang ramah serta hangat.
Pengrajin membuat kertas dari air yang mengandung serat tumbuhan dan bahan lainnya, menggunakan filter yang terbuat dari kayu.
Kemudian kertas basah itu ditempelkan diatas papan besi panas untuk mengeringkan kertas tersebut.
Washi (kertas Jepang) Yame juga terkenal dan menjadi favorit di zaman Mr. Shikou Munakata.
Yame Pusat Kerajinan Tradisional adalah tempat dimana anda bisa memiliki pengalaman membuat washi (kertas Jepang) yang hanya milik anda saja, Mari kita membuatnya. Dilakukan menggunakan tangan di dalam air dengan sangat hati-hati, 1 lembar 1 lembar terus dilakukan.
“NIHON SHU” sake Jepang
Pada tahun 2013 “KITAYA” mendapat juara dari The International Wine Challenge (IWC) sebagai pembuat sake Jepang nomor 1 didunia. Mereka mengerjakan dengan konsentrasi untuk selalu menghasilkan kualitas sake Jepang yang terbaik. Mari, anda harus mencoba menikmati sake Jepang nomor 1 di Jepang.
Sertifikat dan perisai dari konteks International Wine Challenge ditampilkan di Kitaya.
TENUNAN “KURUME KASURI”
Kasuri adalah kain tenun tradisional Jepang, ada beberapa daerah terkenal memiliki hasil tenun terbaik di Jepang, 3 besar diantaranya adalah KURUME, IYO dan dan BINGO.
Di kota Hirokawa, kabupaten Yame ada “Lokakarya Tenunan AIZOME KASURI (Indigo Dyeing Atelier Takeshi Yamamura)”. Yang sekarang juga masih mewarisi resep kuno pencelupan warna, teori tradisional kasuri yang dibuat dengan hati-hati dan diteruskan hingga sekarang.
Di Indigo Dyeing Atelier Takeshi Yamamura, benang yang diwarnai indigo disadap ke lubang di antara stoples untuk mewarnainya dengan lebih baik.
“UNAGI NO NEDOKO” sarang belut
Toko yang menjual barang-barang kerajinan tradisional daerah YAME. Asal usul nama toko itu berasal dari rumah tradisi daerah Yame yang seperti sarang belut, pintu depan rumah yang sempit dan panjang sampai ke dalam.
Untuk hadiah, saya membeli dua helai saputangan dari Kurume Kasuri. Saya selalu ingin terus membawanya dalam saku.
“KAWANOJI” Guest House
Rumah Jepang yang dapat dipakai untuk tempat menginap. 1 orang permalam dengan harga 3.000 yen.
“WAKANAMI SHUZOU”
“Wakanami Shuzou” adalah tempat pembuatan sake Jepang di provinsi Fukuoka di kota Okawa, yang didirikan pada tahun 1922. Ms. Yuka Imamura adalah guru sake wanita pertama di Kyushu pencipta sake Jepang yang dibuat dari Strawberry Fukuoka yang sangat terkenal dengan “Hakata Amaou”. Sekali anda minum pasti ketagihan.
Gereja Katolik Imamura
Gereja Katolik Imamura berada di pedesaan luas yang tiba-tiba diterlihat bangunan menjulang tinggi gereja besar yang terbuat dari batu bata. Inilah desa Imamura yg berada di provinsi Fukuoka, kota Tachiarai.
Pada abad ke-17, zaman Edo, banyak orang Kristen rahasia di desa Imamura ini karena pada waktu itu memeluk agama Kristen tidak diperbolehkan oleh pemerintah.
Iman mereka di desa dikatakan sudah dimulai sejak tahun 1500. Gereja ini dibangun pada tahun 1913 dan merupakan gereja batu bata berkualitas tinggi di Jepang.
Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui formulir situs web.